
Kehidupan rumah tangga tidak hanya diisi dengan hal-hal yang romantis, masalah baru yang lebih kompleks seringkali tak terhindarkan. Tidak terkecuali, masalah ekonomi. Tentu setiap pasangan ingin mengatur keuangan rumah tangga dengan sukses. Namun faktanya, masih banyak pertikaian rumah tangga yang disebabkan oleh masalah ini.
Untuk itu, sebagai orang yang sudah atau akan membina rumah tangga, Anda harus mempersiapkan diri dengan manajemen keuangan yang baik. Khususnya, untuk Anda para istri (yang seringkali dinobatkan sebagai menteri keuangan keluarga).
Dengan mengatur keuangan rumah tangga, Anda akan mendapat banyak benefit. Di antaranya adalah pengeluaran dapat dipantau, belanja dapat dikontrol sehingga lebih hemat, penyesuaian pemasukan dan pengeluaran lebih ideal dan seimbang, serta pencatatan yang rapi juga membuat Anda tidak stres dan bingung dalam mengatur keuangan.
Tujuan pengaturan keuangan rumah tangga tidak hanya untuk jangka pendek, tapi juga berlaku untuk jangka panjang. Jika Anda menginginkan sesuatu yang baru bisa dibeli dengan cara rutin menabung, pengaturan keuangan yang benar akan menyelamatkan Anda. Contohnya ketika Anda ingin membeli rumah, mobil, atau pergi haji bagi yang muslim.
Pengelolaan keuangan yang baik dan benar, akan berpengaruh besar terhadap operasional kehidupan rumah tangga. Berikut adalah cara mengatur keuangan rumah tangga agar tidak boros yang dapat Anda terapkan.
Langkah awal untuk mengatur keuangan rumah tangga tentu saja dengan mencatat seluruh penghasilan. Penghasilan suami, penghasilan istri, gaji pokok, bonus, upah lembur, hingga hasil investasi jika Anda punya. Hal ini perlu untuk nantinya mengatur pos-pos pengeluaran rumah tangga.
Sebelum merencanakan pos pengeluaran, alangkah baiknya suami istri berdiskusi terlebih dahulu: akan dikemanakan uang yang dimiliki, akan seperti apa sistem ekonomi keluarga yang diinginkan. Tujuan ini penting sebagai poros dalam mengatur keuangan rumah tangga.
Semua pasangan suami istri pasti sepakat tentang tujuan ini. Kebutuhan jangka pendek, berarti Anda harus mampu mencapai kebutuhan keseharian. Pembelanjaan rutin harian, mingguan, atau bulanan. Hal ini meliputi kebutuhan sandang, pangan, papan, kesehatan, dan pendidikan. Tujuan ini wajib tercapai untuk kehidupan rumah tangga yang sejahtera.
Tujuan yang kedua ini, setiap keluarga berhak menentukan sendiri kebutuhan jangka panjangnya. Seperti dana pensiun, dana pendidikan anak di masa depan, investasi, pembelanjaan masa depan, dan lainnya. Tujuan ini juga harus dirumuskan di awal agar Anda dapat bersiap diri, sehingga pengeluaran tidak hanya boros di biaya operasional harian.
Alangkah baiknya jika setiap keluarga memiliki tujuan baik yakni berbagi terhadap sesama. Dengan menyisihkan sebagian harta, Anda bisa memperoleh manfaat yang lebih banyak. Jika Anda sudah mandiri secara finansial, kebutuhan keluarga tercukupi, Anda bisa mencapai tujuan mulia ini.
Setelah merumuskan tujuan, saatnya Anda menyusun rencana pengeluaran dengan skala prioritas. Tentukan yang paling penting terlebih dahulu, paling butuh, paling mendesak, setelah itu jika ada sisa, baru Anda boleh membelanjakan untuk lain-lain.
Tulis secara rinci rencana pengeluaran mingguan seperti konsumsi dan akomodasi atau transportasi. Penuhi dan keluarkan secara berkala, sesuai kebijakan Anda, mau harian, mingguan, atau bulanan.
Rincikan pula pengeluaran bulanan seperti biaya tagihan listrik, air, internet, pendidikan, dan hiburan. Biasanya, ini dikeluarkan di awal bulan setelah gajian atau boleh Anda atur sendiri asal harus disiplin waktu agar tidak meleset.
Pengeluaran tahunan boleh dibilang sebagai rencana jangka panjang, termasuk PBB, pajak kendaraan, mungkin perpanjangan kontrak, dan zakat. Meskipun dikeluarkannya terhitung jarang (sekitar setahun sekali), tapi ada baiknya Anda sudah menyisihkan pengeluaran tahunan di awal waktu Anda mengatur keuangan.
Buat kalender keuangan rumah tangga agar pengeluaran lebih teratur. Anda juga harus melunasi tagihan atau pembayaran lainnya secara tepat waktu, untuk menghindari denda.
Baca juga: Tata Cara Meminjam Uang Secara Online Agar Aman
Setelah membagi penghasilan Anda pada pos-pos pengeluaran rutin, Anda sebaiknya mengalokasikan dana untuk beberapa hal berikut.
Menabung adalah kebiasaan baik yang hendaknya Anda miliki sejak kecil, dan rutinkan sampai Anda menjalani kehidupan rumah tangga. Alokasikan 10% untuk tabungan, ini akan menyelamatkan Anda pada pengeluaran yang tidak terduga.
Memiliki asuransi adalah hal lumrah yang terus digalakkan oleh lembaga pemerintah maupun swasta. Asuransikan kesehatan, pendidikan, tenaga kerja, rumah atau barang mewah Anda. Beberapa orang masih menganggap sepele asuransi, sebaiknya Anda menganggapnya penting karena asuransi berguna untuk masa tua Anda.
Gunanya Anda berinvestasi adalah untuk memutar dana, sehingga tidak habis begitu saja. Anda dapat memilih jenis investasi sesuai kemampuan. Untuk pemula, pilih yang modal kecil risiko rendah tapi keuntungan maksimal, seperti investasi emas atau reksa dana.
Sama seperti tabungan, mengalokasikan dana darurat juga tidak kalah penting. Ini dapat dikeluarkan ketika ada kebutuhan mendesak, sehingga tidak akan mengganggu pos penting Anda yang lain. Anda dapat menyisihkan berapa pun dari pendapatan yang Anda punya untuk dana cadangan ini.
Bagi Anda yang memiliki utang, usahakan rasio Anda stabil tidak lebih dari 30% dari penghasilan utama. Menjaga rasio utang sangat penting agar Anda selamat dari tumpukan utang.
Jika Anda pengguna kartu kredit, Anda juga harus mengontrol dan mewaspadai pengeluarannya. Jangan mudah tergiur promo dengan kartu kredit kecuali itu benar-benar Anda butuhkan dan menguntungkan.
Cara mengatur keuangan rumah tangga dengan penghasilan minim adalah dengan mencari penghasilan tambahan. Ini bisa Anda lakukan jika Anda sudah cukup stabil dalam pekerjaan utama Anda. Tentu hal ini boleh dilakukan jika dirasa tidak memberatkan, jangan sampai rakus ingin mengerjakan ini itu sehingga lupa menjaga kesehatan.
Anda bisa mencari penghasilan tambahan dengan berwirausaha, menjadi dropshipper, agen dengan modal kecil, atau berjualan jasa yang merupakan hobi Anda di waktu luang. Di era digital ini, tentu ada banyak cara untuk memasarkan dan mencari penghasilan tambahan.
Suami harus memaklumi dan mengerti, kebiasaan istri atau ibu-ibu berburu promo itu ternyata adalah ide bagus untuk menghemat pengeluaran. Ingat, promo biasanya hanya kedok. Pastikan Anda adalah konsumen yang cerdas dalam memilih promo.
Pencatatan keuangan yang morat-marit bisa membuat cash flow berantakan. Percayakan pada aplikasi pencatat keuangan dan pantau secara rutin. Atau jika Anda ragu, gunakan catatan yang rapi dengan buku khusus keuangan rumah tangga.
Soal ini, jangan hanya jadi teori semata. Anda harus benar-benar mampu untuk membedakan mana yang kebutuhan dan mana yang keinginan. Mana yang primer, sekunder, dan tersier. Mana yang butuh sekarang, mana yang bisa ditunda. Kalau bisa, belanjakan uang Anda pada hal-hal yang berguna dan butuh saja, hindari kesia-siaan atau mubazir.
Ini tips yang penting meskipun seringkali disepelekan oleh mayoritas keluarga. Pola hidup hemat dan sederhana harus coba Anda biasakan, agar rumah tangga Anda terhindar dari masalah-masalah yang sangat rumit khususnya menyangkut ekonomi.
Jika ingin berhemat, Anda bisa membeli barang-barang preloved atau second hand. Asalkan barang tersebut masih layak pakai, Anda dapat memilih opsi ini.
Meminimalisir penggunaan kendaraan pribadi dapat menghemat pengeluaran rumah tangga dan dapat menyelamatkan bumi dari padatnya asap polusi. Sesekali cobalah diet kendaraan pribadi, agar Anda juga terhindar dari stres karena macet.
Pola hidup rumah tangga akan mengubah pola hidup Anda ketika masih sendiri. Biasakan untuk tidak makan siang di luar kecuali ada meeting dengan klien, untuk menghemat pengeluaran primer. Nongkrong, karaoke, dan aktivitas lainnya juga perlu Anda batasi. Bukan berarti Anda tidak boleh mengeluarkan dana hiburan. Hiburan atau rekreasi juga penting, asal sesuai dengan budget dan tidak boros.
Terakhir, untuk mengingatkan Anda lagi. Agar tips mengatur keuangan rumah tangga ini berjalan lancar, Anda harus berkomitmen untuk mematuhinya. Disiplin dan bijaksana dalam membelanjakan uang. Utamakan kesejahteraan keluarga.
Baca juga: Apa Itu Pinjaman Jangka Panjang? Bagaimana Caranya?
Kunci sukses mengatur keuangan rumah tangga adalah dengan merasa cukup dan tidak berlebih-lebihan. Ini dimulai dengan diri Anda sendiri, sesuaikan gaya hidup dengan ‘saldo’ yang Anda miliki. Batasi apa-apa yang ingin Anda beli yang sifatnya tersier, dahulukan kebutuhan dan kesampingkan keinginan.
Pengaturan keuangan yang teratur, membuat kehidupan rumah tangga makmur. Sebab rumah tangga, berlaku selamanya. Sudah tepatkah Anda dalam mengatur keuangan? Jika belum, selamat mencoba tips dari kami ya!