
Cara Mencari Pinjaman Uang Untuk Renovasi Rumah –
Pinjaman uang untuk renovasi rumah sekarang ini bukan perkara yang sulit. Ada banyak produk perbankan dan leasing yang bisa digunakan untuk memfasilitasi keinginan Anda ketika ingin merenovasi rumah. Berikut adalah beberapa metode yang bisa dilakukan untuk mendapatkan pinjaman dalam rangka merenovasi rumah idaman.
KPR Refinancing
Ketika Anda ingin mendapatkan dana segar untuk merenovasi rumah, Anda bisa menggunakan sertifikat rumah tersebut atau rumah Anda yang lain untuk melakukan KPR refinancing. Pada prinsipnya, jenis KPR ini mirip dengan KPR rumah baru, yang membedakan adalah biaya provisi, hingga perjanjian notaris yang akan dilakukan saat pencairan dana. Melalui program ini, Anda sebagai penerima dana akan menerima 70-80% pinjaman yang ditaksir dari harga total sertifikat rumah yang dijaminkan. Untuk produk KPR refinancing, bank yang melayani sudah cukup banyak, mulai dari Bank CIMB Niaga melalui program KPR Niaga x-tra cash, Bank BNI46 dengan program BNI griya, Radana Finance, dan bank lainnya.
Kredit perumahan BPJS Ketenagakerjaan
Untuk meningkatkan pelayanan pada masyarakat, kini BPJS Ketenagakerjaan juga menyediakan KPR perumahan dengan bekerjasama dengan bank BTN. Namun demikian, persyaratan utama untuk dapat menggunakan program ini adalah kepesertaan Anda sebagai anggota BPJS Ketenagakerjaan yang minimal harus 5 tahun. Pada prakteknya, kredit renovasi yang bisa diberikan tidak terlalu banyak, yaitu sekitar 35 juta Rupiah dan Anda tetap harus menjaminkan sertifikat rumah. Oleh karena itu, jika Anda membutuhkan dana untuk renovasi yang sangat besar, ada baiknya Anda mengkalkulasi terlebih dahulu semua dana yang dibutuhkan.
Top up kredit KPR
Saat jangka waktu KPR rumah Anda belum selesai dan Anda berniat mengajukan kredit tambahan untuk renovasi, cobalah untuk mendatangi bank yang bersangkutan dan melakukan top up pinjaman. Misalnya saja, Anda melakukan KPR untuk rumah seharga 400 juta Rupiah dengan jangka waktu pinjaman 15 tahun. Ketika di tahun ke-10 Anda berniat melakukan renovasi rumah, Anda bisa mencoba mengajukan sistem top up yang besaran nominalnya akan dihitung pula dari sisa plafon pinjaman yang masih tersisa. Di Indonesia, bank yang melayani sistem ini. Diantaranya Mandiri dan BCA.
Oper kredit KPR
Cara ini biasa dilakukan ketika top up KPR ditolak oleh bank pertama yang menerbitkan KPR. Oper kredit ini memiliki sistem top up kredit, hanya saja top up tersebut dilakukan di bank yang berbeda dengan bank awal. Namun demikian, pola ini hanya bisa dilakukan ketika biaya perbaikan yang Anda butuhkan tidak terlalu besar. Itulah sebabnya, pada saat Anda ingin mengajukan permohonan renovasi rumah, jangan lupa untuk memperhatikan beberapa aspek berikut.
Anda perlu mempertimbangkan biaya pengajuan izin IMB, apabila bentuk rumah Anda berubah total akibat kegiatan renovasi.
Ketika Anda merencanakan renovasi rumah sejak lama, pertimbangkan biaya material yang akan dihabiskan. Hal ini karena biaya material yang dibutuhkan bisa jadi berbeda dengan rancangan biaya yang sudah direncanakan di awal.
Ketika Anda mengajukan pinjaman uang untuk renovasi rumah, jangan lupa untuk mempertimbangkan biaya tidak terduga yang mungkin dikeluarkan. Biaya tidak terduga ini umumnya meliputi biaya untuk jasa tukang, biaya untuk pembelian material tambahan, biaya listrik selama renovasi, dan beragam jenis biaya lainnya.
Dengan mempertimbangkan beragam aspek diatas, Anda bisa mendapatkan dana pinjaman yang sesuai dengan kemampuan dan meraih rumah impian tanpa masalah di kemudian hari.